futur??

Aku baru sadar ketika merasakan sendiri kepenatan yang bertumpuk akibat seperti tak ada yang membantu. Sendiri melakukan banyak hal yang mungkin orang anggap itu memang tugasku. Tapi apakah mereka tidak sadar akan sulit ketika semua dilakukan hanya sendiri. Ditambah perasaan tak peduli yang hampir jelas terlihat dengan tidak pernah datang dan menawarkan batuan untuk tugas yang ada.

Aku baru sadar dan mungkin sudah sedikit memahami perasaan   seorang  sahabat dan pejuang terbaik yang kami punya. Yang sekarang yang tersisa hanya penyesalan atas kepergiannya. Yang kami tahu dia pergi karena sebuah perasaan yang mirip sedang aku rasakan saat ini. Entah penyebab apa yang haarus kita cari-cari atas kepergiannya sekarang. Apakah akan ada yang menyebut kata “futur” di sini. Menyalahkan beberapa orang karena kelemahannya sendiri tak mampu mengondisikan diri tetap menjadi jiwa yang tegar dan tetap bertahan. Nah, kawan yang ingin aku tanyakan sekarang adalah. Apakah dengan gampang menyebut kata “futur” tanpa mencari apa yang menyebabkan dia mengalaminya?

Tak ada bantuan, melakukan segala hal sendiri sedangkan yang lain sedang sibuk dengan urusannya masing-masing. Apakah kalian tak berpikir dia pun sama seperti kalian memiliki masalah pribadi yang menuntut waktunya untuk diselesaikan. Semua orang hampir sama memiliki masalah lalu apa yang bisa membuat kita berpikir dia yang pantas mengerjakan masalah ummat sedangkan kita berpikir kita harus terlebih dahulu mengerjakan masalah kita dibanding dia.

Kawan, sadarlah jika kita boleh menyalahkan sebuah kesalahan pada seseorang yakinlah bahwa diri kita yang paling pantas untuk disalahkan!

Lalu akankah kita biarkan akan ada beberapa orang lagi yang akan pergi karena kepenatan yang menumpuk akibat kesalahan kita.

Leave a comment